Penganekaragaman pangan merupakan masalah yang serius karena terkait dengan ketahanan serta kedaulatan pangan nasional di masa mendatang. Indonesia merupakan satu dari beberapa Negara di dunia yang berisiko krisis pangan. Oleh karena itu, perlu dikembangkan teknologi pangan non-beras sebagai upaya diversifikasi pangan dengan mempertimbangkan potensi lokal.
Salah satu strategi yang dapat dilakukan untuk mewujudkan penganekaragaman pangan adalah dengan memberdayakan alternatif-alternatif tanaman pengganti pangan konvensional (beras), antara lain yaitu dengan pemanfaatan buah sukun. Tanaman ini tumbuh baik di daerah basah, tetapi juga dapat tumbuh di daerah yang sangat kering asalkan ada air tanah dan aerasi tanah yang cukup. Dengan kandungan karbohidrat, mineral dan vitamin yang cukup baik, sukun memang layak dijadikan substitusi beras.
Keterbatasan pemanfaatan buah sukun di Indonesia disebabkan kurangnya informasi tentang komoditi sukun. Padahal komoditi ini sangat potensial sebagai usaha menganekaragamkan makanan pokok, terutama penduduk Indonesia yang makanan pokoknya beras. Upaya untuk meningkatkan daya guna sukun dan nilai ekonominya dapat dilakukan dengan menganekaragamkan jenis produk olahan sukun.
Pola tersebut diharapkan bersifat aplikasi dan dapat dijadikan insipirasi bagi pemerintah dalam rangka mewujudkan penganekaragaman pangan. Selain itu perlu kiranya dicanangkan program-program lain yang kreatif serta berkesinambungan serta diperlukan sistem yang terpadu antara pemerintah, masyarakat, swasta dan perguruan tinggi sehingga akan lebih efektif dalam mencapai tujuan tersebut.
dikirim oleh : avizrb@yahoo.co.id
Sangat menarik,, selain sukun masih banyak tanaman lain yang dapat menggantikan beras, seperti jagung dan singkong.
BalasHapusJual Biji dan Bibit Tanaman Berkulitas
Bibit Salak Super
BalasHapusCari Bibit Salak Madu
Penjualan Bibit Salak Madu
Klik yuk Link di bawah ini
BalasHapusBibit Salak
Bibit Salak Pondoh
Bibit Salak Madu