• RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • ACARA: Ekspose Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) T.A. 2014, Tanggal 10 April 2014, di Aula Dinas Pertanian Kabupaten Asahan.--------------------------------------------------------------------
  • SELAMAT DATANG

    Ini bukan blog resmi Dinas Pertanian Kab. Asahan, tetapi merupakan salah satu media penyalur ide-ide positif-kreatif para jajarannya yang ingin menampilkan wajah Instansi kepada publik.

  • LEGALITAS

    Blog sederhana ini berisi informasi umum tentang pertanian serta pelaksanaan tugas kegiatan Dinas Pertanian Kab. Asahan, dan disajikan atas sepengetahuan pejabat berwenang.

  • HARAPAN

    Kami merasa sangat beruntung apabila anda berkenan menyampaikan kritik dan saran konstruktif yang selanjutnya akan dijadikan bahan pertimbangan demi penyempurnaan blog ini di masa mendatang.

  • TERIMA KASIH

    Ucapan terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada pihak-pihak yang telah memberikan kontribusi sehingga blog ini dapat hadir di hadapan anda.

DINAS PERTANIAN KABUPATEN ASAHAN

Jl. Jend. Gatot Subroto No. 268 - Sentang Telp./Fax. (0623) 41175 KISARAN - 21224
e-mail : pertanianasahan@gmail.com (confidential), pertanianasahan@yahoo.co.id (general)

Selasa, 13 Desember 2011

Jamur Tiram Full Organik

Jamur tiram (Pleurotus sp.) merupakan jamur konsumsi. Ada banyak species jamur tiram dari Genus Pleurotus yang telah dibudidayakan antara lain Pleurotus umbellatus, P. flabellatus, P. dryngeus, P. sajor caju, P. iringii, P. abalonus. Jamur tiram yang banyak dikenal dan dibudidayakan oleh petani jamur Indonesia antara lain : Tiram putih (Pleurotus ostreatus).
 Sayuran jenis jamur ini diproduksi tanpa pupuk dan pestisida, tanaman ini tumbuh murni dengan memanfaatkan unsur hara pada kayu yang ditambah bahan nutrisi katul jagung, gypsum dan tepung jagung. Jamur tiram merupakan jenis jamur kayu, memiliki kandungan nutrisi tinggi. Jamur tiram dapat digunakan sebagai sumber makanan alternatif setara daging dan ikan yang bergizi tinggi.
Nampaknya jerih payah para pelaku agribisnis jamur tiram di Jawa Timur sekitar 5-6 tahun terakhir ini membuahkan hasil yang menggembirakan, industri dan pasar jamur tiram telah berkembang dan terbuka. Hal tersebut dipicu timbulnya isu pangan organik dan kesadaran masyarakat terutama masyarakat perkotaan lebih banyak mengkonsumsi produk pangan yang sehat, sehingga dapat mendorong industri perjamuran.
    Pada saat ini laboratorium budidaya BPTP Jatim melakukan pembuatan bibit indukan berupa F-0 yang selanjutnya akan diperbanyak pada kultur F1, dari F-1 selanjutnya diperbanyak pada kultur F-2. Dan F-2 ini biasanya digunakan sebagai bahan tanam pembuatan F-3 (Bag log). BPTP Jawa Timur menyediakan bibit F-2 dan F-3 (bag log), jenis Jamur Tiram Florida dan Oystern. Selain daripada itu BPTP Jatim menerima pelatihan/magang bagi pelaku agribisnis jamur tiram.
 
PERHITUNGAN HASIL
Biological Efisiensi Ratio (BER)
Dalam pembuatan bag log rata-rata pembibit mejual bag log dengan kisaran bobot 1,2 kg, tetapi ada juga pembibit yang menjual bag log dengan bobot 1,4 kg tetapi itu jarang dijumpai. Mengetahui bobot bag log penting dilakukan untuk mengetahui BER jamur tiram yang dibudidayakan. BER dapat diketahui dan dapat dihitung setelah log jamur sudah tidak produktif lagi. Rumus untuk menghitung bag log :
BER
=
Bobot media per bag log X Jumlah bag log
X
100%
Total produksi yang diperoleh petani
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Perhitungan usaha tani
Jangka waktu budidaya jamur tiram putih sekitar 4 – 5 bulan, jumlah bag log yang dibudidayakan 2.000 buah, bobot media per bag log 1.2 kg, total produksi yang diperoleh 1,200 kg.   Jumlah ini sudah dikurangi rata-rata tingkat kegagalan. Asumsi setiap bag log kita ambil hasil minimal 0,50 kg untuk jenis Jamur tiram Florida. Harga jamur tiram putih saat ini ditingkat petani per kilonya sekitar Rp. 7,000 - 8.000,-. Harga pembelian per bag log Rp. 2,100,-., total harga bag log Rp.4,200.000,-. Penerimaan petani Rp. 9,000,000,-., dengan demikian pendapatan petani Rp. 4,800,000,-/musim. Jika yang dibudidayakan jenis Oystern rata-rata BER 35-40%, maka dari 2,000 bag log, penerimaan petani Rp. 8,000,000,- dengan harga jual jamur segar Rp.10,000,-/kg. Maka pendapatan petani Rp.3.800,000,-/musim. (Data Budidaya Jamur Tiram BPTP Jatim, Juni-Desember 2009). Keuntungan tersebut belum termasuk modal tetap seperti pembuatan rumah kubung. Apabila petani membudidayakan sekitar 3.000 – 5,000 bag log, dengan luas lahan sekitar 50m2. Biaya produksi akan lebih effesien dengan demikian keuntungan yang diperoleh lebih menarik minat petani sebagai pelaku agribisnis jamur.

7 komentar: