• RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • ACARA: Ekspose Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) T.A. 2014, Tanggal 10 April 2014, di Aula Dinas Pertanian Kabupaten Asahan.--------------------------------------------------------------------
  • SELAMAT DATANG

    Ini bukan blog resmi Dinas Pertanian Kab. Asahan, tetapi merupakan salah satu media penyalur ide-ide positif-kreatif para jajarannya yang ingin menampilkan wajah Instansi kepada publik.

  • LEGALITAS

    Blog sederhana ini berisi informasi umum tentang pertanian serta pelaksanaan tugas kegiatan Dinas Pertanian Kab. Asahan, dan disajikan atas sepengetahuan pejabat berwenang.

  • HARAPAN

    Kami merasa sangat beruntung apabila anda berkenan menyampaikan kritik dan saran konstruktif yang selanjutnya akan dijadikan bahan pertimbangan demi penyempurnaan blog ini di masa mendatang.

  • TERIMA KASIH

    Ucapan terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada pihak-pihak yang telah memberikan kontribusi sehingga blog ini dapat hadir di hadapan anda.

DINAS PERTANIAN KABUPATEN ASAHAN

Jl. Jend. Gatot Subroto No. 268 - Sentang Telp./Fax. (0623) 41175 KISARAN - 21224
e-mail : pertanianasahan@gmail.com (confidential), pertanianasahan@yahoo.co.id (general)

Kamis, 29 Desember 2011

SLPTT Padi Kabupaten Asahan Tahun 2011


Operasional kegiatan ini di lapangan dilakukan melalui Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) untuk padi non hibrida dan padi hibrida. Penerapan teknologi Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) merupakan instrumen perangsang (stimulus) bagi daerah sekitarnya.
Penerapan pola ini diharapkan terbina kawasan-kawasan andalan, yang berfungsi sebagai pusat belajar pengambilan keputusan para petani/kelompok tani, sekaligus sebagai tempat tukar menukar informasi dan pengalaman lapangan, pembinaan manajemen kelompok, serta sebagai percontohan bagi kawasan lainnya.
Dalam setiap 25 ha areal SLPTT padi non hibrida dan 10 ha areal SLPTT padi hibrida, masing-masing ditempatkan 1 unit laboratorium lapangan (LL) dengan luasan 1 Ha.  Laboratorium Lapangan memperoleh bantuan Paket Benih dan Pupuk (NPK, Urea dan Organik) serta dilengkapi dengan fasilitasi biaya melakukan pertemuan petani pelaksana SLPTT. Sedangkan areal SLPTT non LL hanya mendapat bantuan benih.


SLPTT Padi Non Hibrida di Kec. Rawang Panca Arga menggunakan Sistem Tanam Legowo 4:1


Penggunaan “sebutir benih per lobang tanam” justru melahirkan lebih banyak anakan

Bantuan benih yang diberikan kepada petani pelaksana SL-PTT termasuk areal LL 1 ha berasal dari CBN dan BLBU yaitu untuk SL-PTT padi non hibrida sebesar 25 kg/ha dan SL-PTT padi hibrida sebesar 15 kg/ha.
Luas areal penerapan kegiatan SL-PTT TA 2011 di Kabupaten Asahan adalah: padi non hibrida seluas 4.000 ha (160 unit LL) yang diharapkan mampu menaikkan produksi sebesar 0,5-1 ton/ha dan di areal LL dalam SL-PTT ditargetkan mampu menaikkan produksi sebesar 1-1,5 ton/ha, serta padi hibrida seluas 50 ha (5 unit LL) yang ditargetkan mampu menaikkan produksi sebesar 2 ton/ha, dan di areal LL dalam SL-PTT ditargetkan mampu menaikkan produksi sebesar 2,5 ton/ha.
Untuk menjamin keberhasilan penerapan di lapangan dilakukan pengawalan dan pendampingan secara intensif oleh Penyuluh Pertanian, Peneliti, POPT, PBT dan UPTD.  Karena itu, dilaksanakan upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan petugas melalui Pelatihan Pemandu Lapangan SL-PTT (PL III) dengan peserta terdiri dari PPL dan KCD.

Untuk memastikan tingkat kinerja pelaksanaan SLPTT maka dilakukan pengukuran melalui uji ubinan di lokasi SLPTT sebanyak 10 unit. 



Pelatihan PL-III Padi : Praktek Lapangan Teknik Menghemat Air secara Mandiri dengan Menggunakan Silinder Pipa Paralon

 PERMASALAHAN YANG DITEMUI DAN SOLUSI YANG DIAMBIL

Permasalahan yang Ditemui :
ü    Bantuan benih padi non hibrida 25 kg/ha dan padi hibrida 10 kg/ha tidak cukup karena kebiasaan petani menggunakan benih sebanyak ± 40 kg/ha
ü    Pertemuan di kelompok tani yang diharapkan sebanyak 8 kali pada umumnya belum terlaksana disebabkan kurangnya SDM petugas (PPL sebagai Pemandu Lapang)
ü    Adanya keterlambatan pendropingan benih sehingga dibeberapa kecamatan tanam pada MT.II, hal ini disebabkan pendropingan benih pada pelaksanaan SL-PTT Tahun ini kurang efektif.
ü    Perlunya pupuk untuk lahan di luar LL karena modal petani untuk membeli saprodi masih kurang
ü    Iklim yang kurang mendukung serta adanya serangan hama dan penyakit pada tanaman padi


Solusi/Saran Perbaikan ke Depan :
ü    Untuk mengatasi kekurangan benih diharapkan petani/kelompok tani agar menambah benih secara swadaya dengan varietas yang sama.
ü    Diharapkan adanya pelatihan-pelatihan  selain pelatihan PL III di kabupaten untuk menambah SDM petugas sehingga dapat memotivasi dan menarik minat petani untuk melaksanakan pertemuan kelompok.
Untuk ke depannya perlu ditingkatkan kerjasama antara Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan serta Badan Pengkajian Teknologi Pertanian dalam memberdayakan penyuluh.
ü    Diharapkan pada masa mendatang dropping benih melalui PSO.
ü   Bantuan Langsung Pupuk (BLP) untuk lahan di luar LL dapat di-dropping sesuai dengan jadwal tanam
ü    Agar petani/kelompok menerapkan P2T3 tepat waktu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar